Minggu, 23 Maret 2008 di 19.28 | 1 komentar  
Ilmu bedah Mulut adalah suatu cabang ilmu kedokteran gigi yang mengobati penyakit gigi dan mulut dengan jalan operasi.
. Penyakit –penyakit yang memerlukan tindakan darurat

1. Phiegmon atau disebut juga LUDWIC,S ANGINA

a. Penyebab penyakit
infeksi yang berasal dari geligi geraham rahang bawah yang menembus/ menyebar ke rongga submandibula, sublingual dan submental kiri dan kanan. Infeksinya merupakan selulitis yang menyebar dengan cepat.

b. Gejala Awal
pembengkakan jaringan lunak sekitar gigi yang berlubang, lidah terasa terangkat, untuk membuka mulut menjadi sulit, liur menetes, kesulitan menelan dan kesulitan bernafas.

c. Perawatan sederhana sebelum ke Dokter
kompres dingin pada daerah sekitar pembengkakan, kompres dingin dahi apabila dirasakan suhu tubuh meningkat, banyak minum untuk mencegah syok atau kekurangan caiaran, makanan lunak yang memadai gizi dan jumlahnya.

d. Komplikasi penyakit
septikemia, dehidrasi,syok, disfagia / tidak bisa menelan makanan, asfiksia / tidak bisa bernafas.

e. Cara pencegahan
kontrol keadaan umum tubuhnya ke dokter, menjaga kebersihan gigi dan mulut, kontrol ke dokter gigi secara teratur setiap tiga bulan walau tidak merasakan keluhan sakit.


2. DISLOKASI RAHANG BAWAH

a. Penyebab Penyakit
benturan atau desakan pada dagu sewaktu mulut dalam keadaan terbuka, misalnya karena kecelakaan, operasi gigi / mulut yang lama, menguap lebar, tertawa terbahak-bahak, menggigit makanan yang besar, berteriak ketakutan dan sejenisnya.

b. Gejala awal yang perlu diketahui
pasien tidak mampu menutup mulutnya dengan sempurna, terjadi penonjolan sendi rahang satu sisi atau dua sisi, terjadi bunyi klik atau gemeretak mengikuti pembukaan maupun penutupan rahang .

c. Perawatan sederhana sebelum ke dokter
relaks supaya otot rahang dan oto muka tidak tegang, membebat rahang dengan kain kasa / pembalut dagu .

d. Komplikasi penyakit
rahang terkunci sehingga sulit untuk berbicara dan menelan makanan, terjadi pembengkakan, terbiasa mengalami dislokasi rahang.

e. Cara pencegahan
membatasi gerakan rahang, mengunyah makanan dengan geligi di kedua sisi rahang, segera mengganti gigi yang sudah dicabut dengan prokesa gigi di dokter gigi.


3. PATAH TULANG RAHANG.

a. Penyebab penyakit
penyakit –penyakit tulang umum, penyakit –penyakit tulang lokal,trauma karena kecelakaan lalu lintas, pukulan jatuh , olah raga, pencabutan gigi, kecelakaan kerja dan lain-lain.

b. Gejala awal yang perlu diketahui
nyeri perdarahan dalam mulut, memar, ada pembengkakan, perubahan warna jaringan sekitarnya, bunyi gesekan tulang, kemampuan mengigit menyimpang, ada pergerakan rahang yang tidak normal.

c. Perawatan sederhana sebelum ke Dokter
kompres dingin, mempertahankan posisi agar rahang tidak banyak bergerak dengan membalut kepala.

d. Komplikasi penyakit
tersumbatnya jalan nafas, infeksi, tidak menyambungnya ujung – ujung tulang yang patah, membuka dan menutup mulut menjadi tidak normal, kerusakan syaraf oleh potongan tulang.

e. Cara pencegahan
memakai pengaman yang memadai, kontrol ke dokter / dokter gigi walautidak ada keluhan.


4. MALPOSISI GIGI AKIBAT TRAUMA

a. Penyebab penyakit
trauma benturan, kesalahan pencabuta gigi.

b. Gejala awal
gigi goyang, lepas dari tulang penyangganya padahal gigi tidak patah.

c. Perawatan sederhana sebelum ke dokter
merendam gigi utuh yang lepas di dalam larutan garam atau air suling, tulang penyangga gigi yang berdarah ditutup tampon.

d. Komplikasi
gigi tidak dapat dikembalikan sempurna pada tulang penyangganya, gigi tetap goyang setelah 3 ( tiga ) bulan dilakukan replantasi, terjadi ankilosis, terjadi resorbsi akar gigi, terjadi kelainan tulang penyangga gigi.

e. Cara pencegahan
memakai pengaman yang memakai, berkomunikasi yang jelas dengan petugas kesehatan gigi bila akan mencabutkan gigi.


5. PERDARAHAN SETELAH PENCABUTAN / OPERASI GIGI / MULUT

a. Penyebab
rauma melanik atau kecelakaan, kelainan atau gangguan mekanisme pembekuan darah.

b. Gejala awal
darah tetap mengalir keluar dari luka bekas pencabutan / operasi gigi / mulut beberapa jam setelah tampon dilepas.

c. Perawatan sederhana
penekanan lokal, kompres dingin, mengulum es batu, tidak boleh untuk kumur atau dihisap.

d. Komplikasi
infeksi, pembengkakan dan syok karena kekurangan cairan tubuh atau kekurangan darah.

e. Cara pencegahan
terbuka kepada dokternya tentang riwayat penyakit, riwayat perdarahan dan pemakaian obat-obatan, mengikuti test laboratorium yang berhubungan dengan faal darah dan gangguan pembekuan darah, menjaga kebersihan dan kesterilan luka operasi dari trauma.


6. NYERI GIGI DI MALAM HARI

a. Penyebab
gigi berlubang yang lama dan tidak terawat, infeksi yang menekan syaraf gigi atau mendesak selaput tulang penyangga gigi dan selaput tulang rahang.

b. Gejala awal
gigi nyeri berdenyut tanpa rangsangan dari luar, gigi terasa menonjol serasa mau keluar dari tempatnya.

c. Perawatan sederhana
menempelkan kapas yang sudah ditetesi minyak cengkeh pada lubang gigi yang sakit.

d. Komplikasi
gigi mati membusuk, jaringan penyangga gigi rusak, pembengkakan tulang rahang.

e. Cara pencegahan
segera merawatkan gigi yang berlubang walau belum terasa sakit.




IV. PERKEMBANGAN OKLUSI

Oklusi adalah perubahan hubungan permukaan gigi geligi pada Maksila dan mandibula, yang terjadi selama pergerakan Mandibula dan berakhir dengan kontak penuh dari gigi geligi pada kedua rahang. Oklusi terjadi karena adanya interaksi antara Dental system, Skeletal systemdan iluscular system. Oklusi gigi geligi bukanlah merupakan keadaan yang statis selama mandibula bergerak, sehingga ada bermacam-macam bentuk oklusi, misalnya : centrik, excentrik, habitual, supra-infra, mesial, distal,lingual dsb.

Dikenal dua macam istilah oklusi yaitu :

Oklusi ideal : Adalah merupakan suatu konsep teoritis oklusi yang sukar atau bahkan tidak mungkin terjadi pada manusia.

Oklusi normal : Adalah suatu hubungan yang dapat diterima oleh gigi geligi pada rahang yang sama dan rahang yang berlawanan, apabila gigi –geligi dikontakkan dan condylus berada dalam fossa glenoidea.

Selain itu astilah maloklusi, yaitu yang menyangkut hal –hal diluar oklusi normal. Pada oklusi normal masih memungkinkan adanya beberap variasi dari oklusi ideal yang secara fungsi maupun estetik masih dapat diterima/ memuaskan.

Ada dua tahap oklusi pada manusia :

Perkembangan gigi geligi susu

Perkembangan gigi geligi permanen.


Perkembangan gigi –geligi susu

Seluruh gigi geligi susu akan lengkap erupsi pada anak berumur lebih kurang 2,5 tahun. Pada periode ini lengkung gigi pada umumnya berbentuk oval dengan gigitan dalam ( Deep bite ) pada overbite dan overjet dan dijumpai adanya “ generalized interdental spacing ( celah –celah diantara gigi- geligi ). Hal ini terjadi karena adanya pertumbuhan tulang rahang kearah transversal untuk mempersiapkan tempat gigi –gigi permanen yang kan tumbuh celah yang terdapat dimenssial cainus atas dan disebelah distal caninus bawah disebut “primate space “ . Primate space ini diperlukan pada “ early mesial shift “.

Adanya celah –celah ini memberi kemungkinan gigi-gigi permanen yang akan erupsi mempunyai cukup tempat, sebaiknya bila tidak ada memberi indikasi kemungkinan terjadi gigi berjejal ( crowding ).


Hubungan molar kedua dalam arah sagital dapat :

Berakhir pada satu garis terminal ( flush terminal plane ), yang merupakan garis vertikal disebelah distal molar kedua.

Molar kedua mandibula letaknya lebih kedistal dari molar kedua maksila (distal step ) .

Molar kedua mandibula lebih kearah mesial molar kedua maksila ( mesial step ) .


Perkembangan Oklusi gigi- geligi permanen. Foster ( 1982 ) membagi dalam tiga tahap perkembangan :

1. Tahap erupsi molar pertama dan incisivi permanen.

Tahap 1 ( terjadi pada umur antara 6 – 8 tahun )

Terjadi penggantian gigi inncisivi dan penambahan molar pertama permanen . Pada umur 6,5 tahun ketika incisivus sentral atas erupsi akan terlihat space pada garis median prosesus alveolaris sehingga dapat menyebabkan kesalahan diagnosis sebagai suatu keadaan frenulum yang abnormal, keadaan ini disebut dengan istilah “ Ugly duckling stage “.

Kadang –kadang incisivi permanen terlihat croding pada saat erupsi dan incisivi

Lateral berhimpitan ( overlap ) dengan gigi caninus susu. Keadaan ini bisa diatasi bila terdapat leeway space. Leeway space adalah perbedaan ruangan antara lebar mesiodistal gigi caninus, molar pertama dan kedua susu dengan caninus premolar pertama dan kedua permanen.

Hubungan distal molar kedua susu atas dan bawah mempengaruhi hubungan molar pertama permanen, molar pertama permanen penting peranannya pada tinggi vertikal rahang selama periode penggantian gigi susu menjadi gigi permanen . Pada umur 8 tahun incisivi dan molar pertama permanen telah erupsi. Apabila incivisi atas lebih dulu erupsi dari yang bawah, dapat menyebabkan terjadinya gigitan dalam ( deep overbite ). Dengan adanya pertumbuhan gigitan dalam yang terjadi dapat terkoreksi dengan occlusal adjustment yang terjadi kemudian.


2. Tahap erupsi caninus, premolar dan molar kedua.

Tahap 2 ( terjadi pada umur antara 10 – 13 tahun )

Pada tahap ini bila molar susu bawah sudah diganti oleh premolar permanen, sedangkan molar susu atas belum, maka akan terdapat penambahan besar overbite dan bila sebaiknya maka kontak gigi terlihat edge.


3. Tahap erupsi molar ketiga.

Tahap 3 ( tahap erupsinya molar ketiga )



Penyesuaian oklusi ( occusal adjustment )

Menurut Salzmann ( 1966 ) terdapat 3 mekanisme yang berbeda pada penyesuaian oklusi normal gigi susu keperiode gigi bercampur sampai tercapai stabilisasi pada periode gigi permanen :

Jika bidang vertikal dari permukaan distal molar kedua susu atas terletak distal molar kedua susu bawah maka molar prtama permanen akan menempati sesuai dengan oklusi pada gigi susu.

Jika terdapat primate space dan bidang vertikal molar kedua susu segaris, maka terjadi oklusi normal pada molar pertama permanen, karena adanya pergeseran molar susu kemesial sehingga ruangan tersebut tertutup.

Jika bidang vertikal sama dan molar pertama permanen hubungannya cusp, maka oklusi normal terjadi karena adanya pergeseran kemesial yang terjadi kemudian setelah molar kedua susu tanggal.

Periode diantara periode gigi susu dan gigi –gigi permanen disebut periode gigi –gigi bercampur. Menurut Moyers ( 1974 ) adalah merupakan periode dimana gigi susu dan permanen berada bersama-sama didalam mulut .


Gigi- geligi tetap yang adan dibagi atas dua kelompok :

Successional Teeth, gigi permanen yang menggantikan gigi susu.

Accesssional Teeth, gigi tetap yang erupsi diposterior dari gigi susu.

Dua aspek penting pada periode gigi – geligi bercampur adalah :

Penggunaan dental arch perimeter.

Penyesuaian perubahan oklusi yang terjadi selama pergantian gigi.
Diposting oleh 3J Team Community
1. GANGGUAN PEMBULUH DARAH OTAK ( GPDO ) / STROKE

Adalah penyakit padasistem syaraf pusat ( otak ) yang ditandai dengan gangguan pada peredaran darah, baik itu karena sumbatan pembuluh darah maupun pendarahan ( pecahnya pembuluh darah ) di otak sehingga menyebabkan gangguan anatomo dan fisiologi otak.

Faktor-faktor penyebabnya :

Tekanan darah tinggi
Penyakit jantung
Kencing manis
dll
Gejala awal penyakit dimulai dengan kesemutan selsisi tubuh disertai atau tanpa disertai bicara cadel ( pelo ) yang kadang-kadang hilang timbul tetapi cenderung bertambah berat sampai terjadi lumpuh sesisi tubuh. Penderita seperti ini harus segera dibawa ke rumah sakit untuk tindakan medis.

Penyulit penyakit terjadi apabila sampai terjadi penurunan kesadaran ( koma ) yang memberikan hasil akhir yang merugikan.

Penyakit dapat dicegah dengan menyadari faktor-faktor resiko :

Tekanan darah tinggi
Penyakit Jantung
Kencing manis
2. RADANG OTAK / SELAPUT OTAK

Adalah penyakit yang disebabkan oleh masuknya bakteri / virus / parasit kedalam otak dan selaput otak.

Gejala awalnya adalah panas badan tinggi, badan lemah, kaku leher dan muntah-muntah yang tidak membaik dengan obat-obatan biasa.

Penyakit timbul apabila keradangan meluas sampai timbul bengkak otak dan atau abses ( borok ) otak sehingga menimbulkan penurunan kesadaran ( coma ).

3. SINDROMA GUILLAIN BARRE

Adalah penyakit yang desebabkan oleh proses imunologi yang membuahkan kerusakan pada selaput syaraf sehingga timbul kelumpuhan ( layuh ) pada anggota gerak.

Diawali dengan gejala-gejala infeksi pada saluran nafas atau saluran cerna yang berupa panas, batuk, pilek atau berak-berak yang diikuti kelumpuhan yang di mulai dari anggota gerak bawah kemudian menjalar ke anggota gerak atas.

Penyakit akan timbul apabila kelumpuhan terjadi pada alat-alat pernafasan sehingga timbul kegagalan pernafasan.
Diposting oleh 3J Team Community
Apakah yang dimaksudkan dengan pening?
Pening ialah satu keadaan di mana seseorang itu merasa seperti hendak pitam atau tidak dapat mengawal keseimbangan badan apabila berdiri atau duduk. Ini mungkin disebabkan oleh kekurangan pengaliran darah dan bekalan oksigen ke otak dan saraf tunjang menyebabkan berlakunya penurunan tekanan darah secara tiba-tiba.

Perkataan-perkataan lain yang biasa digunakan untuk menerangkan pening ialah perasaan gayat, ringan kepala dan hilang keseimbangan, dan terhuyung-hayang. Walau bagaimanapun, gayat sebenarnya lebih merupakan perasaan seperti alam sekeliling berputar-putar/berpusing-pusing.

Pening jarang menjadi penyebab kepada penyakit yang serius. Walau bagaimanapun, terdapat beberapa gangguan serius yang boleh menyebabkan pening, biasanya keadaan ini akan dialami bersama-sama dengan gejala-gejala lain. Gangguan-gangguan yang serius ini termasuklah masalah jantung seperti penyakit injap atau serangan jantung, strok dan tekanan darah rendah yang serius atau mengalami kejutan.

Mekanisma keseimbangan telinga dalam yang tidak berfungsi dengan baik juga boleh menyebabkan pening. Memandangkan mekanisma keseimbangan juga membantu mengawal pergerakan mata, pening jenis ini biasanya dikaitkan dengan rasa gayat. Selalunya dalam keadaan begini, alam sekeliling kelihatan seperti berputar-putar. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh jangkitan virus pada telinga dalam.

Ringan kepala pula ialah satu keadaan di mana kita terasa seperti hendak pitam dan selalunya berlaku semasa demam selsema atau flu. Ia biasanya tidak serius jika tidak diiringi dengan gejala-gejala lain.

Pengsan/pitam secara tiba-tiba (pengsan/pitam vasovagal) lebih mudah berlaku apabila seseorang itu berada dalam keadaan berdiri. Pengsan yang biasa selalunya didahului dengan rasa lemah, terhuyung-hayang dan loya.
Diposting oleh 3J Team Community

Menurut kamus Istilah Kedokteran oleh Dokter Difa Danis terbitan Gita Media Pers di Indonesia, leukemia adalah penyakit ganas yang progresif pada organ pembentuk darah, yang ditandai dengan perubahan proliferasi dan perkembangan leukosit serta prekursornya dalam darah dan sumsum tulang.

Di dunia medis dikenal beberapa jenis leukemia, yang masing-masing punya kekuatan dan kelemahannya, dan biasanya dikelompokkan dalam dua jenis tergantung pada kecepatan perkembangannya dan satu lagi tergantung pada jenis sel darah yang diserang.

Biasanya leukemia terbagi atas empat jenis. Yang pertama acute lymphocytic leukemia. Leukemia jenis ini adalah yang paling sering ditemukan di kalangan kanak-kanak. Kendati begitu, juga mampu menyerang manusia dewasa terutama mereka yang telah berusia 65 tahun ke atas.

Jenis yang kedua adalah acute myelois leukemia yang bisa menyerang kanak-kanak maupun dewasa.

Jenis yang ketiga yakni Chronic lymphocytic leukemia yang sering menyerang dewasa berusia di atas 55 tahun. Kadang-kadang menyerang remaja tetapi hampir tidak pernah menyerang kanak-kanak.

Sedangkan jenis yang ke empat adalah Chronic Myeloid Leukemia. Leukemis jenin ini terutama menyerang orang dewasa, dan hanya kadang-kadang saja menyerang kanak-kanak.

Untuk lebih mengerti mengenai penyakit leukemia akan lebih baik jika kita mengerti lebih dahulu tentang sel darah normal, dan apa yang terjadi jika penyakit leukemia menyerang.

Saudara, darah manusia terdiri atas cairan yang disebut dengan plasma dan tiga jenis sel, di mana masing-masing sel-nya punya fungsi tersendiri. Sel darah putih atau yang juga disebut dengan leukosit - misalnya - membantu tubuh manusia memerangi infeksi dan berbagai penyakit lainnya.

Kemudian sel darah merah atau yang disebut eri-thro-sit berfungsin mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, serta mengangkut karbon dioksida dari jaringan tubuh kembali ke paru-paru.

Sel darah yang ketiga disebut Platelets - atau juga dikenal dengan istilah trombosit - yang berfungsi membantu membentuk gumpalan darah untuk menghentikan pendarahan.

Nah jika leukemia mulai menyerang maka tubuh kita akan memproduksi sel-sel darah abnormal dalam jumlah besar. Pada sebagian jenis leukemia sel-sel yang abnormal itu berbentuk sel darah putih, tetapi tidak berfungsi sebagaimana sel darah putih yang normal.

Para penderita leukemis sering terkena infeksi dan demam karena memang sel-sel darah yang sudah terserang leukemia tidak berfungsi lagi sehingga tidak mampu mencegah timbulnya infeksi.

Menurut situs Internet Cancer Society.com penderita leukemia juga tampak pucat, letih dan lesu. Ini karena si penderita tidak punya cukup sel darah merah yang mengangkut oksigen ke paru-paru.

Selain itu karena kurangnya platelets maka di penderita akan lebih mudah berdarah, dan jika sudah berdarah maka akan lama berhentinya karena tidak cukup platelets untuk membentuk gumpalan darah agar pendarahan itu berhenti.

Situs itu menjelaskan lebih lanjut tentang gejala-gejala yang sering dirasakan atau terlihat dari seorang penderita leukemia. Yakni demam dan merasa kedinginan persis seperi menderita gejala-gejala flu.

Kemudian lemah dan lesu, sering menderita infeksi, hilang nafsu makan, mudah berdarah dan ada bintik-bintik merah di bawah kulit, sering berkeringat terutama di waktu malam dan menderita sakit pada persendian.

Tetapi tentu saja jika Anda mengalami gejala-gejala semacam itu maka untuk memastikannya adalah memeriksakan diri ke dokter atau ke rumah sakit.

Selain itu saudara, karena proses pengobatan leukemia sangat kompleks atau rumit maka sebaiknya hanya dokter ahli kanker saja yang paling berhak menjelaskannya kepada Anda.

Yang jelas, ada pasien leukemia diobati dengan kemoterapi, sebagian lagi dengan terapi penyinaran dan, atau transplantasi bone marrow atau sumsum tulang.

Selain itu saudara, untuk setiap jenis leukemia juga berbeda cara pengobatannya. Namun yang jelas adalah bahwa penderita leukemia harus ditangani oleh dokter yang memang benar-benar ahli atau spesialis leukemia.

Saudara, untuk meningkatkan layanan pengobatan dan perawatan bagi penderita leukemia tahun depan Pusat Medis Novena di Singapura akan membuka Klinik khusus leukemia dan lymphoma.

Upaya itu dilakukan karena setiap tahunnya banyak pasien baru. Menurut data, setiap tahunnya di Singapura ada 400 pasien baru penderita leukemia dan lymphoma. Sedangkan biaya pengobatannya cukup mahal yakni antara 70 ribu sampai 100 ribu dolar Singapura.

Untuk membantu beban yang harus dipikul keluarga penderita leukemia, maka Yayasan leukemia dan limfoma di Singapura akan mengulurkan bantuan keuangan dan bantuan lainnya bagi penderita leukemia yang tidak mampu.
Diposting oleh 3J Team Community
DEFINISI
Pingsan (sinkop) adalah kehilangan kesadaran yang terjadi secara mendadak dan dalam waktu yang singkat.
PENYEBAB
Pingsan merupakan gejala dari tidak memadainya suplai oksigen dan zat makanan lainnya ke otak, yang biasanya disebabkan oleh berkurangnya aliran darah yang bersifat sementara.
Berkurangnya aliran darah ini dapat terjadi jika tubuh tidak dapat segera mengkompensasi suatu penurunan tekanan darah, seperti yang terjadi pada:

Gangguan irama jantung
Pada seseorang yang memiliki irama jantung abnormal, jantungnya tidak mampu meningkatkan curah jantung untuk mengkompensasi menurunnya tekanan darah. Ketika sedang dalam keadaan istirahat, orang tersebut akan merasakan baik-baik saja; mereka akan pingsan jika sedang melakukan aktivitas karena kebutuhan tubuh akan oksigen meningkat secara tiba-tiba.
Keadaan ini disebut sinkop eksersional.
Aktivitas fisik yang berat
Seseorang sering pingsan setelah melakukan aktivitas.
Jantung hampir tidak mampu mempertahankan tekanan darah yang adekuat selama aktivitas. Jika aktivitas dihentikan, denyut jantung mulai menurun tetapi pembuluh darah dari otot-otot tetap melebar untuk membuang hasil limbah metabolik. Berkurangnya curah jantung dan meningkatnya kapasitas pembuluh, menyebabkan tekanan darah turun dan pingsan.
Penurunan volume darah
Volume darah akan berkurang pada:
- perdarahan
- dehidrasi akibat diare, keringat berlebihan dan berkemih berlebihan (yang sering terjadi pada diabetes yang tidak diobati dan penyakit Addison).
Mekanisme kompensasi terhadap sinyal yang berasal dari bagian tubuh lain
Kram usus bisa mengirim sinyal ke jantung melalui saraf vagus yang akan memperlambat denyut jantung sehingga seseorang pingsan. Keadaan ini disebut sinkop vasomotor atau sinkop vasovagal.
Berbagai sinyal lainnya bisa menyebabkan pingsan jenis ini (misalnya nyeri, ketakutan, melihat darah).
Pingsan karena batuk (sinkop batuk) atau karena berkemih berlebihan (sinkop mikturisi) biasanya terjadi jika jumlah darah yang mengalir kembali ke jantung berkurang selama mengedan.
Hal ini sering terjadi pada orang tua.
Sinkop karena menelan dapat menyertai penyakit pada kerongkongan.

Pingsan juga dapat disebabkan oleh:
- Berkurangnya jumlah sel darah merah (anemia)
- Berkurangnya kadar gula darah (hipoglikemi)
- Berkurangnya kadar karbondioksida dalam darah (hipokapni) karena hiperventilasi.

Weight lifter's syncope merupakan akibat dari hiperventilasi sebelum mengangkat beban pada atlet angkat besi.
Pada orang tua, pingsan bisa merupakan bagian dari stroke ringan, dimana aliran darah ke salah satu bagian otak tiba-tiba menurun.



GEJALA
Pingsan bisa didahului oleh pusing atau perasaan melayang, terutama pada saat seseorang sedang dalam keadaan berdiri.
Setelah terjatuh, tekanan darah akan kembali meningkat karena penderita telah berbaring dan karena penyebab pingsan telah hilang.
Berdiri terlalu cepat dapat memnyebabkan penderita kembali pingsan.

Jika penyebabnya adalah gangguan irama jantung, pingsan akan terjadi dan berakhir secara tiba-tiba.
Sesaat sebelum pingsan, kadang penderita mengalami palpitasi (jantung berdebar).

Pingsan ortostatik terjadi jika seseorang duduk atau berdiri terlalu cepat.
Parade ground syncope terjadi jika seseorang berdiri untuk waktu yang lama pada cuaca yang panas. Otot kaki tidak digunakan sehingga tidak mendorong darah ke arah jantung, karena itu darah terkumpul di pembuluh balik tungkai dan tekanan darah turun.

Sinkope vasovagal dapat terjadi ketika seseorang duduk atau berdiri, dan sering didahului oleh mual, kelemahan, menguap, penglihatan kabur dan berkeringat.
Penderita terlihat pucat, denyut nadi menjadi sangat lambat dan kemudian pingsan.

Pingsan yang dimulai secara bertahap disertai gejala pendahulu dan juga menghilang secara bertahap, menunjukkan adanya perubahan di dalam kimia darah:
- penurunan kadar gula darah (hipoglikemi)
- penurunan kadar karbondioksida darah (hipokapni) karena hiperventilasi.
Hipokapni sering didahului oleh perasaan tertusuk jarum dan rasa tidak nyaman di dada.

Pingsan histeris bukan merupakan pingsan yang sesungguhnya.
Penderita hanya berpura-pura tidak sadar tetapi tidak memiliki kelainan denyut jantung maupun tekenan darah dan tidak berkeringat serta tidak tampak pucat.



DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Elektrokardiogram dapat menunjukkan adanya penyakit jantung atau penyakit paru-paru.

Untuk menemukan penyebabnya, dokter bisa memasang monitor Holter pada penderita untuk merekam irama jantung selama 24 jam dan penderita melakukan kegitannya seperti biasa.
Jika irama jantung yang tidak teratur terjadi bersamaan dengan pingsan, kemungkinan penyebabnya adalah suatu kelainan jantung.

Ekokardiogram bisa menunjukkan kelainan struktur maupun kelainan fungsi jantung.

Pemeriksaan darah bisa menunjukkan adanya kadar gula darah yang rendah (hipoglikemi) atau kekurangan sel darah merah (anemia).

Untuk mendiagnosis epilepsi, yang kadang dikelirukan dengan pingsan, dilakukan pemeriksaan elektroensefalografi.



PENGOBATAN
Biasanya berbaring mendatar merupakan satu-satunya cara untuk mengembalikan kesadaran penderita.
Mengangkat kaki dapat mempercepat pemulihan karena bisa meningkatkan aliran darah ke jantung dan otak.
Jika penderita terlalu cepat duduk atau disangga/digendong dalam posisi duduk, dapat terjadi episode pingsan lain.

Pada orang muda yang tidak memiliki penyakit jantung, pingsan biasanya tidak serius, dan jarang diperlukan pemeriksaan diagnostik maupun pengobatan yang lebih lanjut.

Pada usia lebih tua, pingsan bisa disebabkan oleh beberapa keadaan yang berhubungan dengan terhambatnya kemampuan jantung dan pembuluh darah dalam menyesuaikan fungsinya terhadap penurunan tekanan darah.
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya:

Denyut jantung yang terlalu lambat dapat diperbaiki dengan pencangkokan alat pacu jantung, suatu alat listrik yang merangsang denyut jantung.
Pada denyut jantung yang terlalu cepat, bisa diberikan obat untuk memperlambat denyut jantung.
Jika denyut jantung tidak teratur, dicangkokkan suatu defibrilator untuk menyentak jantung agar kembali ke iramanya yang normal.

Penyebab lain dari pingsan (misalnya hipoglikemi, anemia atau volume darah yang rendah), dapat diobati.

Pada penderita kelainan katup jantung mungkin perlu dipertimbangkan untuk dilakukan pembedahan.
Diposting oleh 3J Team Community
Visit the Site
SUGENG RAWUH DATENG BLOG KEDOKTERAN MUGI-MUGI SAMPEAN SENENG KALEH BLOG KULO blogger template by blog forum