Rabu, 23 April 2008
di
00.07
|
(Common Problem in Pediatrics 2)
Pada Buletin Being MoM edisi ke 25, telah dibahas mengenai penyakit-penyakit yang umum terjadi pada anak, seperti demam, juga penyakit pada saluran cerna. Pada edisi kali ini, akan dibahas penyakit-penyakit yang umum terjadi pada saluran pernafasan. Apa saja jenis penyakitnya, dan bagaimana sebaiknya kita sebagai orangtua menyikapinya, yuk, kita simak lengkap di bawah ini!
Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) – Selesma (Flu)
Flu disebabkan oleh virus dan biasanya, lamanya terinfeksi 5 hari - 2 minggu, tergantung daya tahan tubuh dan ada tidaknya orang lain di sekitar, yang juga terinfeksi.
Ingus/pilek yang keluar saat flu, adalah mekanisme tubuh untuk membuang virus yang tengah berkembang biak di rongga hidung dan sekitarnya.
Cara penularan flu:
* Melalui batuk atau bersin
* Kontak langsung
* Pemakaian suatu barang bersama-sama
* Udara dingin atau karena tidak memakai baju hangat sehingga anak masuk angin, bukanlah penyebab flu
Gejala flu:
* Hidung meler dan buntu
* Mata merah berair
* Diawali dengan ingus encer dan bening, kemudian menjadi kental dan kehijauan, diakhiri dengan ingus yg kembali bening dan encer
* Batuk
* Bersin
* Suara agak serak
* Nyeri dan sakit pada tulang, sendi dan otot
* Demam
Cara mengatasi:
* Pada dasarnya yang dapat menyembuhkan flu adalah sistem imun (tentunya butuh waktu), bukan obat flu, bukan antibiotik, bukan juga vitamin C.
* Berbagai penelitian membuktikan bahwa dengan atau tanpa obat , waktu penyembuhan akan tetap sama
* Bila anak demam dengan suhu >38,5 C, berikan paracetamol
* Bila ingus sangat kental, berikan air garam steril (NaCl 0,9%) sebagai tetes hidung (dapat dibeli di apotek dengan dosis sesuai anjuran dokter/petugas kesehatan). Air garam ini tidak menimbulkan efek samping karena merupakan air garam yg ada di dalam tubuh kita
* Sedot ingus dengan menggunakan alat pengisap lendir juga membantu mengurangi sumbatan, sebelum bayi minum susu atau sebelum tidur
* Ciptakan ruangan yg lembab dengan memasang humidifier, pelembab udara atau letakkan seember air panas dalam ruangan.
* Perbanyak mengkonsumsi cairan (air putih, air buah, dll).
Pencegahan:
* Cuci tangan
* Jauhkan anak dari penderita selesma terutama bayi <3 bulan
* Ajarkan anak untuk tidak menggunakan barang milik orang lain terutama peralatan makan dan minum, saputangan, serbet, handuk, dll
* Ajarkan anak untuk menutup mulut dengan tissue saat batuk atau bersin
* Jaga kebersihan rumah terutama kamar mandi dan dapur
Konsultasikan ke dokter jika:
* Bayi <3 bulan
* Demam > 72 jam
* Batuk > 1 minggu atau batuk hebat dengan muntah-muntah
* Rewel dan letargi (kesadaran menurun)
* Sesak napas atau tampak kebiruan sekitar bibir dan mulut
* Jarang buang air kecil atau tidak mau minum
* Dahak ada darahnya
* Ingus hijau kental > 2 minggu
Batuk
Batuk adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh , berupa daya refleks untuk membersihkan saluran pernafasan kita dari lendir atau benda asing yang tersedak (susu, kacang, dll).
Jenis batuk:
Batuk yang menggonggong (barking)
Penyebabnya adalah krup/infeksi virus yang menyebabkan radang disaluran pernafasan atas (pita suara dan pipa udara (trakea) akibat virus, atau bisa juga karena alergi atau perubahan suhu di malam hari. Biasa menyerang anak usia 6 bulan – 3 tahun.
Krup bisa terjadi secara mendadak di tengah malam, dengan batuk yang seperti menggonggong atau menyalak dan seolah tanpa henti. Cara mengatasi: buat ruangan lembab (memasang humidifier, pelembab udara atau letakkan seember air panas dalam ruangan) dan hubungi dokter.
Batuk dengan mengi
Mengi adalah suara nafas yang muncul saat anak mengeluarkan nafas. Penyebabnya antara lain pembengkakan di saluran pernapasan , asma, atau adanya benda yang menyumbat saluran pernafasan. Bila anak pernah mengalami sebelumnya, kemungkinan besar asma. Cara mengatasi: berikan obat hirup/inhaler yang telah diresepkan dokter dan hubungi dokter jika tidak membaik. Bila anak belum pernah mengalami, hubungi dokter, karena adanya kemungkinan tersedak benda asing.
Batuk dengan selesma atau flu
Umumnya flu disertai batuk (baik batuk kering ataupun berdahak). Batuk biasanya berlangsung 1 minggu dan umumnya justru terjadi saat gejala flu sudah reda.
Batuk dengan demam
Bila anak batuk, demam tidak tinggi dan pilek, biasanya adalah flu. Bila saat demam hari ke 3-4 timbul ruam yang khas, ada kemungkinan itu campak (disebabkan oleh virus). Bila batuk disertai demam tinggi >39C, anak lesu dan nafasnya cepat, segera hubungi dokter, karena dikhawatirkan pneumonia.
Batuk dengan muntah
Bila anak batuk dan akhirnya muntah, ini disebabkan karena banyaknya dahak yang masuk ke lambung anak sehingga timbul rasa mual. Tidak membahayakan kecuali muntahnya terus menerus.
Batuk secara mendadak
Biasanya karena ada makanan, cairan atau muntahan yang salah masuk ke dalam saluran pernafasan, sejumlah kecil makanan atau benda kecil yang terperangkap di kerongkongan anak. Bila batuk tidak kunjung reda hubungi dokter.
Batuk malam hari
Batuk yang sering memburuk di malam hari, dikarenakan saat anak berbaring, sumbatan pada hidung dan sinus mengalir ke tenggorokan dan menimbulkan iritasi.
Batuk siang hari
Umumnya penyebabnya adalah alergi, asma, flu dan infeksi saluran pernafasan lainnya. Udara dingin atau aktivitas fisik dapat memperberat batuk, dan seringkali membaik pada malam hari/saat beristirahat. Sebaiknya AC tidak dinyalakan, tidak ada binatang piaraan atau asap, yang menyebabkan anak batuk.
Batuk menetap untuk jangka lama
Batuk karena salesma bisa sampai dengan 3 minggu. Asma, alergi, atau infeksi kronis di sinus atau jalan nafas mungkin juga jadi penyebab batuk yang lama. Jika lebih dari sebulan, konsultasikan ke dokter.
Batuk pada bayi
Bayi <6 bulan rentan terkena RSV (respiratory syncitial virus) yang bisa menyebabkan bronkiolitis dan pneumonia.
Batuk disertai bunyi saat menarik nafas (whooping coughs)
Bunyi whoop sering terdengar setelah anak batuk , yaitu pada saat anak tersebut berusaha menarik nafas dalam setelah batuk terus menerus selama beberapa kali. Jika begitu, ada kemungkinan bayi terkena batuk rejan/pertusis, terlebih bila belum mendapatkan vaksin DPT. Konsultasikan ke dokter.
Batuk dengan stridor
Berbeda dengan mengi, stridor merupakan suara nafas yang berisik dan kasar yang terdengar pada saat anak menghirup nafas. Segera konsultasikan ke dokter.
Cara mengatasi:
* Beri anak minum cairan hangat yang banyak
* Pergunakan bantal yg agak tinggi
* Jangan ada asap rokok di rumah atau di sekeliling anak.
* Buat ruangan jadi lembab (memasang humidifier, pelembab udara atau letakkan seember air panas dalam ruangan)
* Tidak memberikan obat batuk yang kerjanya menekan refleks batuk, karena tidak menyembuhkan penyakit yang menyebabkan timbulnya batuk dan menyebabkan lendir tidak keluar dari saluran pernafasan. Obat penekan refleks batuk bisa diberikan kalau penyebab batuk adalah proses keganasan yang menyebar ke paru-paru.
Konsultasikan ke dokter bila:
* Mengalami kesulitan bernafas
* Bibir, wajah dan lidah biru / pucat
* Mengalami demam tinggi
* Bayi <3 bulan yg telah batuk selama beberapa jam
* Menimbulkan bunyi „whoop“ waktu mengambil nafas setelah batuk
* Batuk darah
* Ada stridor saat menghirup nafas
* Ada mengi saat menghembuskan nafas
* Tampak lesu
Home treatment
* Istirahat di rumah dan cuci tangan untuk mencegah penularan
* Jaga agar lingkungan tetap lembab (tidak menggunakan AC, memasang humidifier, pelembab udara atau letakkan seember air panas dalam ruangan)
* Minuman dingin seperti jus dapat memberi rasa nyaman, hindari soda.
* Tidak memberikan obat batuk yang dijual bebas
* Bila hidung tersumbat, berikan air garam steril (NaCl 0,9%) sebagai tetes hidung (dapat dibeli di apotek dengan dosis sesuai anjuran dokter/petugas kesehatan). Air garam ini tidak menimbulkan efek samping karena merupakan air garam yg ada di dalam tubuh kita
* Sedot ingus dengan menggunakan alat pengisap lendir juga membantu mengurangi sumbatan, sebelum bayi minum susu atau sebelum tidur
* Perbanyak mengkonsumsi cairan (air putih, air buah, dll).
Radang Tenggorokan
Pada bayi dan anak kecil umumnya disebabkan oleh infeksi virus ringan, jadi tidak memerlukan antibiotik. Hanya 15% disebabkan oleh bakteri, umumnya menyerang anak >4 tahun (diagnosa penyebabnya adalah bakteri, harus dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium biakan usap tenggorok).
Gejala dan keluhan (umumnya menghilang dalam waktu 3 hari)
* Sakit menelan, menolak makan, tenggorokan sakit
* Tenggorokan merah dan membengkak, ditemukan bintik-bintik atau selaput berwarna putih
* Demam
* Kelenjar getah bening didaerah leher membesar dan nyeri
* Sakit telinga
* Pada tonsilitis, tonsil membengkak dan sakit
Cara mengatasi:
# Beri banyak cairan/minum, minum yang dingin (bukan dari lemari pendingin) dan tidak terasa asam, memberikan rasa nyaman di tenggorokan
# Berikan parasetamol secara berkala
# Pada anak yang sudah besar berikan lozenges, tablet isap. Bila anak >8 tahun, ajarkan ia untuk kumur-kumur dengan larutan antiseptik.
# Antibiotik hanya diberikan bila terbukti ada infeksi bakteri
Umumnya radang tenggorokan adalah gangguan kesehatan ringan, akan sembuh sendiri dalam beberapa hari. Konsultasikan ke dokter bila berlangsung >1 minggu dan bila keluhan tonsilitis tidak mereda dalam 24-48 jam.
Pada Buletin Being MoM edisi ke 25, telah dibahas mengenai penyakit-penyakit yang umum terjadi pada anak, seperti demam, juga penyakit pada saluran cerna. Pada edisi kali ini, akan dibahas penyakit-penyakit yang umum terjadi pada saluran pernafasan. Apa saja jenis penyakitnya, dan bagaimana sebaiknya kita sebagai orangtua menyikapinya, yuk, kita simak lengkap di bawah ini!
Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) – Selesma (Flu)
Flu disebabkan oleh virus dan biasanya, lamanya terinfeksi 5 hari - 2 minggu, tergantung daya tahan tubuh dan ada tidaknya orang lain di sekitar, yang juga terinfeksi.
Ingus/pilek yang keluar saat flu, adalah mekanisme tubuh untuk membuang virus yang tengah berkembang biak di rongga hidung dan sekitarnya.
Cara penularan flu:
* Melalui batuk atau bersin
* Kontak langsung
* Pemakaian suatu barang bersama-sama
* Udara dingin atau karena tidak memakai baju hangat sehingga anak masuk angin, bukanlah penyebab flu
Gejala flu:
* Hidung meler dan buntu
* Mata merah berair
* Diawali dengan ingus encer dan bening, kemudian menjadi kental dan kehijauan, diakhiri dengan ingus yg kembali bening dan encer
* Batuk
* Bersin
* Suara agak serak
* Nyeri dan sakit pada tulang, sendi dan otot
* Demam
Cara mengatasi:
* Pada dasarnya yang dapat menyembuhkan flu adalah sistem imun (tentunya butuh waktu), bukan obat flu, bukan antibiotik, bukan juga vitamin C.
* Berbagai penelitian membuktikan bahwa dengan atau tanpa obat , waktu penyembuhan akan tetap sama
* Bila anak demam dengan suhu >38,5 C, berikan paracetamol
* Bila ingus sangat kental, berikan air garam steril (NaCl 0,9%) sebagai tetes hidung (dapat dibeli di apotek dengan dosis sesuai anjuran dokter/petugas kesehatan). Air garam ini tidak menimbulkan efek samping karena merupakan air garam yg ada di dalam tubuh kita
* Sedot ingus dengan menggunakan alat pengisap lendir juga membantu mengurangi sumbatan, sebelum bayi minum susu atau sebelum tidur
* Ciptakan ruangan yg lembab dengan memasang humidifier, pelembab udara atau letakkan seember air panas dalam ruangan.
* Perbanyak mengkonsumsi cairan (air putih, air buah, dll).
Pencegahan:
* Cuci tangan
* Jauhkan anak dari penderita selesma terutama bayi <3 bulan
* Ajarkan anak untuk tidak menggunakan barang milik orang lain terutama peralatan makan dan minum, saputangan, serbet, handuk, dll
* Ajarkan anak untuk menutup mulut dengan tissue saat batuk atau bersin
* Jaga kebersihan rumah terutama kamar mandi dan dapur
Konsultasikan ke dokter jika:
* Bayi <3 bulan
* Demam > 72 jam
* Batuk > 1 minggu atau batuk hebat dengan muntah-muntah
* Rewel dan letargi (kesadaran menurun)
* Sesak napas atau tampak kebiruan sekitar bibir dan mulut
* Jarang buang air kecil atau tidak mau minum
* Dahak ada darahnya
* Ingus hijau kental > 2 minggu
Batuk
Batuk adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh , berupa daya refleks untuk membersihkan saluran pernafasan kita dari lendir atau benda asing yang tersedak (susu, kacang, dll).
Jenis batuk:
Batuk yang menggonggong (barking)
Penyebabnya adalah krup/infeksi virus yang menyebabkan radang disaluran pernafasan atas (pita suara dan pipa udara (trakea) akibat virus, atau bisa juga karena alergi atau perubahan suhu di malam hari. Biasa menyerang anak usia 6 bulan – 3 tahun.
Krup bisa terjadi secara mendadak di tengah malam, dengan batuk yang seperti menggonggong atau menyalak dan seolah tanpa henti. Cara mengatasi: buat ruangan lembab (memasang humidifier, pelembab udara atau letakkan seember air panas dalam ruangan) dan hubungi dokter.
Batuk dengan mengi
Mengi adalah suara nafas yang muncul saat anak mengeluarkan nafas. Penyebabnya antara lain pembengkakan di saluran pernapasan , asma, atau adanya benda yang menyumbat saluran pernafasan. Bila anak pernah mengalami sebelumnya, kemungkinan besar asma. Cara mengatasi: berikan obat hirup/inhaler yang telah diresepkan dokter dan hubungi dokter jika tidak membaik. Bila anak belum pernah mengalami, hubungi dokter, karena adanya kemungkinan tersedak benda asing.
Batuk dengan selesma atau flu
Umumnya flu disertai batuk (baik batuk kering ataupun berdahak). Batuk biasanya berlangsung 1 minggu dan umumnya justru terjadi saat gejala flu sudah reda.
Batuk dengan demam
Bila anak batuk, demam tidak tinggi dan pilek, biasanya adalah flu. Bila saat demam hari ke 3-4 timbul ruam yang khas, ada kemungkinan itu campak (disebabkan oleh virus). Bila batuk disertai demam tinggi >39C, anak lesu dan nafasnya cepat, segera hubungi dokter, karena dikhawatirkan pneumonia.
Batuk dengan muntah
Bila anak batuk dan akhirnya muntah, ini disebabkan karena banyaknya dahak yang masuk ke lambung anak sehingga timbul rasa mual. Tidak membahayakan kecuali muntahnya terus menerus.
Batuk secara mendadak
Biasanya karena ada makanan, cairan atau muntahan yang salah masuk ke dalam saluran pernafasan, sejumlah kecil makanan atau benda kecil yang terperangkap di kerongkongan anak. Bila batuk tidak kunjung reda hubungi dokter.
Batuk malam hari
Batuk yang sering memburuk di malam hari, dikarenakan saat anak berbaring, sumbatan pada hidung dan sinus mengalir ke tenggorokan dan menimbulkan iritasi.
Batuk siang hari
Umumnya penyebabnya adalah alergi, asma, flu dan infeksi saluran pernafasan lainnya. Udara dingin atau aktivitas fisik dapat memperberat batuk, dan seringkali membaik pada malam hari/saat beristirahat. Sebaiknya AC tidak dinyalakan, tidak ada binatang piaraan atau asap, yang menyebabkan anak batuk.
Batuk menetap untuk jangka lama
Batuk karena salesma bisa sampai dengan 3 minggu. Asma, alergi, atau infeksi kronis di sinus atau jalan nafas mungkin juga jadi penyebab batuk yang lama. Jika lebih dari sebulan, konsultasikan ke dokter.
Batuk pada bayi
Bayi <6 bulan rentan terkena RSV (respiratory syncitial virus) yang bisa menyebabkan bronkiolitis dan pneumonia.
Batuk disertai bunyi saat menarik nafas (whooping coughs)
Bunyi whoop sering terdengar setelah anak batuk , yaitu pada saat anak tersebut berusaha menarik nafas dalam setelah batuk terus menerus selama beberapa kali. Jika begitu, ada kemungkinan bayi terkena batuk rejan/pertusis, terlebih bila belum mendapatkan vaksin DPT. Konsultasikan ke dokter.
Batuk dengan stridor
Berbeda dengan mengi, stridor merupakan suara nafas yang berisik dan kasar yang terdengar pada saat anak menghirup nafas. Segera konsultasikan ke dokter.
Cara mengatasi:
* Beri anak minum cairan hangat yang banyak
* Pergunakan bantal yg agak tinggi
* Jangan ada asap rokok di rumah atau di sekeliling anak.
* Buat ruangan jadi lembab (memasang humidifier, pelembab udara atau letakkan seember air panas dalam ruangan)
* Tidak memberikan obat batuk yang kerjanya menekan refleks batuk, karena tidak menyembuhkan penyakit yang menyebabkan timbulnya batuk dan menyebabkan lendir tidak keluar dari saluran pernafasan. Obat penekan refleks batuk bisa diberikan kalau penyebab batuk adalah proses keganasan yang menyebar ke paru-paru.
Konsultasikan ke dokter bila:
* Mengalami kesulitan bernafas
* Bibir, wajah dan lidah biru / pucat
* Mengalami demam tinggi
* Bayi <3 bulan yg telah batuk selama beberapa jam
* Menimbulkan bunyi „whoop“ waktu mengambil nafas setelah batuk
* Batuk darah
* Ada stridor saat menghirup nafas
* Ada mengi saat menghembuskan nafas
* Tampak lesu
Home treatment
* Istirahat di rumah dan cuci tangan untuk mencegah penularan
* Jaga agar lingkungan tetap lembab (tidak menggunakan AC, memasang humidifier, pelembab udara atau letakkan seember air panas dalam ruangan)
* Minuman dingin seperti jus dapat memberi rasa nyaman, hindari soda.
* Tidak memberikan obat batuk yang dijual bebas
* Bila hidung tersumbat, berikan air garam steril (NaCl 0,9%) sebagai tetes hidung (dapat dibeli di apotek dengan dosis sesuai anjuran dokter/petugas kesehatan). Air garam ini tidak menimbulkan efek samping karena merupakan air garam yg ada di dalam tubuh kita
* Sedot ingus dengan menggunakan alat pengisap lendir juga membantu mengurangi sumbatan, sebelum bayi minum susu atau sebelum tidur
* Perbanyak mengkonsumsi cairan (air putih, air buah, dll).
Radang Tenggorokan
Pada bayi dan anak kecil umumnya disebabkan oleh infeksi virus ringan, jadi tidak memerlukan antibiotik. Hanya 15% disebabkan oleh bakteri, umumnya menyerang anak >4 tahun (diagnosa penyebabnya adalah bakteri, harus dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium biakan usap tenggorok).
Gejala dan keluhan (umumnya menghilang dalam waktu 3 hari)
* Sakit menelan, menolak makan, tenggorokan sakit
* Tenggorokan merah dan membengkak, ditemukan bintik-bintik atau selaput berwarna putih
* Demam
* Kelenjar getah bening didaerah leher membesar dan nyeri
* Sakit telinga
* Pada tonsilitis, tonsil membengkak dan sakit
Cara mengatasi:
# Beri banyak cairan/minum, minum yang dingin (bukan dari lemari pendingin) dan tidak terasa asam, memberikan rasa nyaman di tenggorokan
# Berikan parasetamol secara berkala
# Pada anak yang sudah besar berikan lozenges, tablet isap. Bila anak >8 tahun, ajarkan ia untuk kumur-kumur dengan larutan antiseptik.
# Antibiotik hanya diberikan bila terbukti ada infeksi bakteri
Umumnya radang tenggorokan adalah gangguan kesehatan ringan, akan sembuh sendiri dalam beberapa hari. Konsultasikan ke dokter bila berlangsung >1 minggu dan bila keluhan tonsilitis tidak mereda dalam 24-48 jam.
Diposting oleh
3J Team Community
0 komentar:
Posting Komentar